MAKALAH
HADIST DAKWAH
BERGOTONG ROYONG
DALAM BERMASYARAKAT
DI SUSUN OLEH:
SAMANAN :1041020017
JOKO SUPRIYATNO :1041020041
DOSEN PEMBIMBING:
Drs. KHAIRON HAS, M.H.I
FAKULTAS DAKWAH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2011/2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat teriring salam semoga selalu senantiasa Allah curahkan kepada
Rosulullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya.
Makalah yang berjudul “BERGOTONG ROYONG DALAM BERMASYARAKAT” adalah salah
satu syarat dari proses pembelajaran mata kuliah Hadist Dakwah di Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Dalam kesempatan
ini penulis mungucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak. Drs. Khairon Has, M.H.I selaku dosen mata kuliah
Hadist Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung.
2.
Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam Angkatan 2011/2012 yang telah memberikan motivasi
dalam menempuh kegiatan belajar sehingga bisa terselesaikannya makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Bandar Lampung, 17 Maret 2012
Penulis
KELOMPOK II
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
KATA
PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
- Ma’anil Mufrod.................................................................................. 2
- Pengertian gotong royong.................................................................. 2
- Gotong Royong Dan Manfaatnya..................................................... 3
- Azas Kegotong Royongan.................................................................. 5
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan........................................................................................... 8
2. Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gotong Royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini.Rasa kebersamaan ini
muncul,karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk
meringankan beban yang sedang dipikul.Hanya di Indonesia,kita bisa menemukan
sikap gotong royong ini karena di negara lain tidak ada sikap ini dikarenakan
saling acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya.
Ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang kokoh & kuat di segala lini.Tidak hanya
dipedesaan bisa kita jumpai sikap gotong royong,melainkan di daerah perkotaan
pun bisa kita jumpai dengan mudah.Karena secara culture,budaya tersebut memang
sudah di tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa.
Karena ini merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari sabang hingga
merauke,walaupun berbeda agama,suku & warna kulit tapi kita tetap menjadi
kesatuan yang kokoh.Inilah salah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia,di
puja & puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik & penuh
toleransi antar sesama manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
لايؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه
Artinya:
"Tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai saudaranya sendiri." (HR. Bukhari)
A. Ma’nil Mufrod
لايؤمن : tidak lah beriman
احدكم : seseorang di antara kamu
حتى يحب : sehingga ia mencintai
لاخيه : saudaranya
ما : sebagaimana
يحب لنفسه: ia mencintai saudara nya sendiri
B. Pengertian Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.
Gotong royong juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam
menginginkan umatnya saling mencintai, menyayangi dan saling berbagi, itu
sangat sejalan dengan prinsip gotong royong. Semangat gotong royong
dalam islam juga bisa dijadikan ukuran keimanan seseorang, dalam hal ini
Rasulallah SAW. Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan
Bukhari,Muslim,Tirmidzi,dan Nasai:
لايؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه
“Tidak beriman
salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan
mencintai dirinya sendiri”.
Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim kita wajib saling
mengasihi, saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal kebaikan(Gotong
Royong). Dengan landasan cinta, seorang muslim menjadi penolong bagi
muslim yang lain.
Contoh kegiatan yang dapat
dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan
membersihkan lingkungan sekitar.
Sikap gotong royong itu
seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat baik di kota
maupun di pedesaan. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan
masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan
demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat
diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar
dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau
lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan
persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.
Dibandingkan dengan cara
individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat
pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan
keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat di kota tersebut.
Perubahan ekonomi Indonesia di
bawah rezim Soeharto memungkinkan masuknya modal asing dan liberalisasi.
Nilai-nilai budaya mulai dengan deras masuk dan menjadi bagian dari hidup
masyarakat Indonesia. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur-angsur
berubah dari ekonomi agraris ke industri. Indusri berkembang maju dan pada
zaman sekarang tatanan kehidupan lebih banyak didasarkan pada pertimbangan
ekonomi, sehingga bersifat materialistik. Maka nilai kegotong royongan pada
masyarakat telah memudar.
C. Gotong Royong Dan Manfaatnya
Sudah
sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal “GOTONG ROYONG “
dalam kegiatan – kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum
ataupun pembangunan untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih
bisa kita lihat dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah
pedesaan mereka bekerja secara bergotong royong dalam pembangunan Balai
Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi, Perbaikan jalan, dan banyak
lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama tanpa ada imbalan
yang mereka terima karena mereka melakukannya secara ikhlas.
Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa
persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan
budaya dan cara kerja yang sudah sekian ratus tahun terbukti mampu meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Mereka bahu – membahu saling membantu
antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih , para
lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan pembangunan yang direncanakan,
sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para
lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.
Selaras sekali kerja Gotong Royong ini, dengan yang dicontohkan
dalam kitab suci Al Qur’an terdapat sebuah Surat AN NAML ( Semut ).
Allah s.w.t menyebut binatang Semut ini agar manusia mengambil pelajaran dan hikmah dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang bertingkat – tingakat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini.Secara tidak langsung Allah mengingatkan agar manusia berusaha mencukupkan kebutuhan sehari – hari, mementingkan kemaslahatan bersama, tidak sombong , mampu berorganisasi dan bekerjasama dengan baik dan tindakan terpuji lainnya.
Allah s.w.t menyebut binatang Semut ini agar manusia mengambil pelajaran dan hikmah dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang bertingkat – tingakat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini.Secara tidak langsung Allah mengingatkan agar manusia berusaha mencukupkan kebutuhan sehari – hari, mementingkan kemaslahatan bersama, tidak sombong , mampu berorganisasi dan bekerjasama dengan baik dan tindakan terpuji lainnya.
Gotong Royong sebuah system kerja (Semut ) yang patut untuk
kita pertahankan dan kita teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi
warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong , warga kotapun tentunya
harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang
tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit, membangun
tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.
Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong
royong dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan
– kegiatan kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja akan merasa lebih
semangat. Dan kita semua akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong
royong ini. Di antaranya :
1. Pekerjaan
selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW,
dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran ,
karena biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.
2. Tanpa
terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang
pejabat kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan
yang bekerja sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga
sebaliknya.
3. Keamanan
lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan
serta saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada
tamu asing yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.
4. Ketentraman
dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli
dan saling membantu dengan sesama warga lainya.
5. Gotong
royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua
akan terasa sama.
Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang
tentram dan damai. Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektiv dan
mudah untuk mencapai keadaan itu, diantara cara – cara yang
lain. Untuk itu marilah kita semua budayakan gotong royong dari
sekarang agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.
D. Azas Kegotong Royongan
Sekarang
mari kita lihat pengamalan azas gotong royong dalam berbagai kehidupan!
Perwujudan partisipasi rakyat dalam reformasi merupakan pengabdian dan
kesetiaan masyarakat terhadap program reformasi yang mana senantiasa berbicara,
bergotong royong dalam kebersamaan melakukan suatu pekerjaan. Sikap gotong
royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang harus benar-benar
dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan ilmu dan teknologi ternyata
membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan kepribadian suatu bangsa,
serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan norma yang berlaku dalam
suatu masyarakat.
Adapun nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari
kebudayaan bangsa Indonesia,
tentu tidak akan lepas dari pengaruh tersebut. Namun syukurlah bahwa sistem
budaya kita dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan yang merupakan benteng kokoh
dalam menghadapi arus perubahan jaman.
Untuk dapat meningkatkan pengamalan azas kegotongroyongan dalam berbagai
kehidupan perlu membahas latar belakang dan alasan pentingnya bergotong rotong
yaitu:
a. Bahwa
manusia membutuhkan sesamanya dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun
rohani.
b. Manusia
baru berarti dalam kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya.
c. Manusia
sebagai mahluk berbudi luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihidan tenggang
rasa terhadap sesamanya.
d. Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam
mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
e. Usaha yang dilakukan secara gotong royong akan
menjadikan suatu kegiatan terasa lebih ringan, mudah dan lancar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Gotong Royong belakangan ini seperti sudah terlupakan,
seiring dengan tumbuhnya sikap individualistis masyarakat , Seiring pudarnya
Ideologi pancasila, nilai-nilai persaudaraan sesama saudara seagama
seolah ikut pudar, padahal sebagian besar masyarakat kita adalah beragama islam
yang jelas-jelas mengajarkan kita untuk saling kasih mengasihi antar sesama,
dan agama lainyapun pasti mengajarkan hal yang sama.
Gotong Royong adalah budaya asli Indonesia yang sangat sesuai
dengan ajaran agama, jadi alangkah indahnya kalau budaya gotong Royong
itu kita tumbuhkan lagi, kita giatkan lagi, mari kita berbagi dan bergotong
Royong karena keimanan, mari kita mulai menyingkirkan budaya barat yang
individualistik dan materialistik yang sangat bertentangan dengan ajaran agama
kita, karena kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja.
B. Saran
• Meningkatkan
sikap persatuan dalam bergaul,
• Membiasakan
bergotong royong dalam menyelesaikan masalah
• Selalu
bekerja sama dalam mengatasi kesulitan bersama.
DAFTAR PUSTAKA