MAKALAH
PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM
DI SUSUN OLEH:
MUHAMMAD NASIR :1041020037
MUJIONO :1041020013
SAMANAN :1041020017
AULIA RAHMAN :1041020040
MADHURI :1041020033
DOSEN PEMBIMBING:
YUDA SEPTIA FITRI
FAKULTAS DAKWAH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2011/2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat teriring salam semoga selalu senantiasa Allah curahkan kepada
Rosulullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya.
Makalah yang berjudul “Perbedaan Sistem Ekonomi Islam” adalah salah satu
syarat dari proses pembelajaran mata kuliah Sistem Ekonomi Islam di Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Dalam kesempatan
ini penulis mungucapkan terimakasih kepada :
1.
Ibu Yuda Septia Fitri selaku dosen mata kuliah Sistem
Ekonomi Islam Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung.
2.
Sahabat-sahabat terbaikku dan seperjuangan Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam Angkatan 2010 yang telah memberikan motivasi
dalam menempuh kegiatan belajar sehingga bisa terselesaikannya makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Bandar Lampung, 23 Oktober 2011
Penulis
Kelompok 4
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
KATA
PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
- Sejarah Singkat Pekembangan Ekonomi.......................................... 3
- Ekonomi Kapitalis.............................................................................. 4
- Ekonomi Sosialis................................................................................ 5
- Ekonomi Islam.................................................................................... 5
- Tujuan................................................................................................. 7
BAB III
KESIMPULAN, DAN PENUTUP
- KESIMPULAN.................................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar Belakang
Banyak orang menerjemahkan makna dari sejahtera secara berbeda beda, dari
yang sekedar tercukupi kebutuhannya sehari hari, memiliki asset yang berlimpah,
hingga memiliki semua yang ada. Pun untuk mencapai semua keingginannya itu
banyak dari mereka yang lakukan segala hal, bahkan cenderung bagi mereka untuk
tak mempedulikan orang lain.
Banyak teori teori ekonomi yang mendeskripsikan tentang pola tingkah laku
manusia dalam memenuhi kebutuhannya & teori teori itu lahir dari pola
tingkah laku manusia itu sendiri. Tapi ketika sebuah teori yang merupakan hasil
deskripsi polah tingkah laku manusia tersebut telah gagal dalam memenuhi
sesuatu yang di idam idamkan, maka dengan otomatis manusia akan melakukan perubahan
dalam pola tingkah laku mereka dan yang berujung pada munculnya teori ekonomi
baru.
Di sini kita akan mencoba sedikit mengkritisi teori teori ekonomi yang
ada, dan mencoba mencari tau teori ekonomi yang manakah yang benar benar dapat
menciptakan solusi untuk kesejahteraan yang sesungguhnya. Disini saya
menampilkan tiga teori ekonomi yang berkembang pada masyarakat dunia,yaitu
ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis, dan ekonomi islam.
Ilmu ekonomi dalam Islam
merupakan produk dari pemahaman
(tafaqquh) terhadap
wahyu yang memiliki konsep-konsep yang universal, permanen,
dinamis, pasti dan samar-samar, yang asasi dan yang tidak.
Sehubungan dengan
masalah ini, berikut akan dibahas secara singkat perbedaan maupun perbandingan
sistem ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis dan ekonomi
Islam. Ekonomi kapitalis tidak diragukan adalah sistem ekonomi yang paling dominan di dunia saat ini dan sistem ekonomi sosialis sebagai
tandingannya. Sedangkan ekonomi Islam, baik sebagai ilmu maupun
sistem, kini telah memasuki kategori untuk dinyatakan
sebagai sebuah paradigma ekonomi baru.
Hal ini dibuktikan pula dengan semakin
maraknya diskursus tentang ekonomi Islam di berbagai universitas, baik di Barat maupun di
negara-negara Islam sendiri. Sementara ekonomi Islam
sebagai sebuah sistem juga telah mulai menampakkan
kehadirannya, utamanya melalui kehadiran sistem keuangan dan perbankan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah singkat perkembangan ilmu ekonomi
Sebenarnya perkembangan ilmu ekonomi merupakan ilmu yang relative masih
muda ketimbang ilmu ilmu lain yang diterapkan oleh masyarakat dunia, yang
dimaksud disini bukan perkembangan ilmu ekonomi yang berkembang sebatas ruang
lingkup yang kecil yang dikemukakan oleh para filsuf filsuf yunani, melainkan
yang dimaksud disini adalah perkembangan tentang prinsip prinsip yang menjadi
landasan awal seorang manusia dapat mendapatkan sertifikat sejahtera dalam
kehidupannya.
Awal perkembangan ilmu ekonomi secara pesat bisa kita awali dari revolusi
prancis dan revolusi industry pada akhir abad ke delapan belas. Setelah itu
barulah perkembangan ilmu ekonomi bisa dikatakan memulai titik awal dalam
perkembangannya yang sebenarnya. Dengan focus pada study ilmiah pada gejala
gejala ekonomi dan solusi pemecahaannya, yang dimaksudkan untuk mencari hokum
hokum dan teori teori untuk pemanfaatan yang sebenarnya.
Dengan mulainya abad ke dua puluh dan dengan bertambahnya peranan yang
dimainkan oleh ekonomi dalam kehidupan berbagai bangsa , mulailah studi studi
ekonomi mengarah pada pembentukan mazhab mazhab disamping bentuk sebagai
masalah ilmiah.[1]
Karena tujuan observasi ekonomi adalah untuk mensejahterakan suatu
masyarakat, sehingga dalam penafsiraannya para ahli memiliki perbedaan
pendapat, yang belakangan perbedaan penafsiran tersebut menyebabkan timbulnya
dua mazhab yang berbeda satu sama lain, yaitu kapitalisme dan sosialisme.
Beberapa waktu yang lalu penganutan kedua mazhab itu menjadikan dunia
terbagi menjadi dua blok pula, yaitu blok barat dengan mazhab kapitalisnya yang
dianut oleh USA,
dan Negara Negara di eropa barat . dan blok timur yang memakai mazhab
sosialisme dan diterapkan di Rusia, Cina,dan Negara Negara eropa timur.
Tapi belakangan setelah kedua mazhab tersebut dianggap gagal dalam
mewujudkan kesejahteraan, dunia kini mulai melirik mazhab selanjutnya yang
dianggap sebagai solusi dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan yang sesungguhnya
yakni , ekonomi islam.
B. Ekonomi
kapitalis
Awalnya paham kapitalis berawal dari inggris dan menyebar ke dunia barat
lainnya sekitar abad ke 18, yang bermaksud sebagai gerakan perlawanan terhadap
ajaran saklek yang ditetapkan oleh gereja, dan paham tersebut dikenal sebagai
paham liberal. Kemudian paham tersebut mulai menjalar dan mengakar didunia
barat dan mempengaruhi sendi sendi kehidupan masyarakatnya, tak terkecuali
dalam urusan ekonomi.
Salah satu faktor kemunculan aliran pemikiran ekonomi kapitalis tersebut
yakni dimotori oleh munculnya dari tulisan Adam Smith dalam bukunya An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang ditulis pada tahun
1776. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah laku ekonomi
masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi sistem ekonomi, dan
pada akhirnya kemudian mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of life).[2]
Smith berpendapat motif manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah atas
dasar dorongan kepentingan pribadi, yang mereka pikirkan bukanlah kepentingan
masyarakat umum yang berprikemanusiaan, melainkan kepentingan diri mereka
sendiri . Motif kepentingan individu yang didorong oleh filsafat liberalisme
kemudian melahirkan sistem ekonomi pasar bebas, pada akhirnya melahirkan
ekonomi Kapitalis.
"Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang
dicirikan oleh hak milik privat (individu) atas alat-alat produksi dan
distribusi (tanah, pabrik-pabrik, jalan-jalan kereta api, dan sebagainya) dan
pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang sangat
kompetitif."[3]
Smith mengatakan bahwa seseorang boleh mengejar suatu kepentingan secara
pribadi tanpa adanya campur tangan pemerintah, dan orang tersebut akan di
tuntun oleh tangan tangan gaib ( the invisible hand). Karena ketiadaan
intervensi pemerintah, maka terjadilah kebebasan ekonomi yang bersifat individualis.
C. Ekonomi
sosialis
System ekonomi sosisalis dapat diartikan secara umum yaitu system ekonomi
yang mengatur perekonomian secara terpusat atau terkomando yang ditujukan untuk
kepentingan buruh (pekerja) secara menyeluruh.
System ekonomi sosialis merupakan system ekonomi yang hadir atas ketidak
puasan terhadap system ekonomi kapitalis yang cenderung mengeksploitasi sesuatu
untuk kepentingan pribadi dengan membabi buta.salah satu tokoh yang berperan
dalam pemikiran sosialis adalah karl marx. Dimana dia dan keluarganya menjadi
salah satu pihak yang merasakan ketidak adilan dalam praktek ekonomi kapitalis.
Dan beberapa Negara Negara yang pernah merasakan dan masih menganut system
ekomomi sosialis contohnya adalah mantan Negara Negara uni soviet, Yugoslavia, cina, cuba dll.
Prinsip utama dari system ini adalah menasionalisasikan semua aspek aspek
yang bersangkutan dengan hajat hidup orang banyak, dan diatur dengan sedemikian
rupa oleh pemerintah . seperti asset asset yang ada dinegara tersebut contohnya
pertambangan, jalan, transportasi, bahkan tanah. Sehingga tidak dimungkinkan
pihak swasta atau luar dapat memegang peranan didalamnya. Dalam masyarakat
sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau rasa kerbersamaan. Untuk
mewujudkan rasa kebersamaan ini, alakosi produksi dan cara pendistribusian
semua sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara.
D. Ekonomi
islam
Sebagian ahli member definisi ekonomi islam adalah mazhab ekonomi islam
yang didalamnya terjelma islam mengatur kehidupan perekonomian dengan apa yang
dimiliki dan ditunjukan dengan mazhab ini , yaitu tentang ketelitian cara
berfikir yang terdiri dari nilai nilai moral islam dan nilai nilai ekonomi atau
nilai nilai sejarah yang berhubungan dengan masalah masalah siasat perekonomian
maupun yang berhubungan dengan uraian sejarah masyarakat manusia.[4]
Sejatinya dalam system ekonomi islam tak terdapat perbedaan yang
signifikan dalam beberapa hal dengan system ekomomi lain,hanya saja ekonomi
islam menjadikan Al Quran dan sunah sebagai dasar dalam melakukan
sesuatu.perbedaan dengan ekonomi lain tetaplah ada, salah satunya mengenai hal
produksi. Produksi disini bukan merupakan pengertian dari menjadikan sesuatu
yang ada menjadi ada, melainkan menciptakan manfaat pada suatu benda. Karena
kemampuan menciptakan suatu benda hanyalah kekuasaan mutlak dari tuhan. Contoh
lainnya yang lebih spesifik misalnya dalam masalah kepemilikan tanah, dimana
kapitalis menjadikan kepemilikan tanah merupakan hak dari individu, juga dalam
ekonom sosialis yang menjadikan tanah sebagai hak milik yang sah dari suatu
Negara. Islam memandang tanah sebagai milik mutlak dari tuhan dan manusia hanya
diberikan hak untuk mengolahnya saja.
Karl marx menyatakan bahwa pemanfaatan tenaga kerja yang dilakukan oleh
para kapitalis merupakan salah satu pelanggaran, dimana tenaga kerja diperas
habis habisan dengan upah yang tak layak. Berbeda dengan sistem ekonomi islam
yang telah disampaikan oleh rasulallah "Bayarlah upah pekerja sebelum
keringatnya kering,". Ucapan rasul tersebut mengisyaratkan bahwasannya
kita diminta bersikap adil kepada para buruh, karena derajat semua orang itu
sama yakni sama sama manusia,sehingga kita diminta untuk berlaku adil kepada
sesama.
Islam pun melarang dengan sangat keras terhadap pemerasan kepada orang
lain, terlebih jika orang itu dalam kesulitan. Karena itu lah praktek praktek
riba sangat dilarang dan diharamkan dalam islam.
Islam tidak melarang pemeluknya untuk menjadi kaya, tetapi islam
memberikan rambu rambu moral dan spiritual bagi pemeluknya untuk memperhatikan hidup
orang orang yang masih memiliki keterbatasan financial. Karena itulah
diwajibkan bagi seorang muslim untuk mengeluarkan zakatnya. Juga dianjurkan
untuk beramal saleh dengan menyedekahkan hartanya.
Dari contoh contoh kecil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasannya
tujuan utama dari ekonomi islam adalah terwujudnya kesejahteraan yang merata
dan keadilan bagi segenap golongan masyarakat.
E. Tujuan
Perbedaan mendasar
antara ekonomi kapitalis, sosialis dan Islam adalah sudut pandang aksiologis. Rasionalitas
dalam Islam bukannya kemudian membatasi peluang untuk melakukan pemaksimalan
kepentingan atau kebutuhan secara mutlak. Term “maksimisasi” bisa saja tetap digunakan, hanya ia
dibatasi oleh
kendala etika dan moral Islam. Maka istilah “kepuasan” pun mengalami
transformasi pengertian dari
³kepuasan tak terbatas´ menjadi f a l a h , dalam arti yang luas, dunia dan akhirat.
Keyakinan
inilah yang kemudian mengontrol perilaku manusia agar selalu merujuk pada Islam sebagai
konsep hidup. Perpaduan keyakinan (iman) dan profesiaonalitas keduniaan merupakan sinergi nilai
dan kerja yang
khas dalam perekonomian Islam.
Sedangkan dalam
perekonomian kapitalis dan sosialis, landasan filosofi dari tujuan aktifitas ekonomi tidak
menyentuh nilai-nilai aksiologis maupun religiusitas.K eduanya terbatas pada nilai
keduniawian, dimana parameter dan tujuan aktifitas ekonominya cenderung
materialistis.Konsep utilitas dalam perilaku konsumsi yang ditunjukkan akhirnya demi
mencapai tujuan materialisme.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari bahasan kita tadi adalah teori ekonomi manapun mempunyai
tujuan utama agar terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat. Ekonomi kapitalis
mencoba membuat kesejahteraan ada di tangan individu yang bersifat liberal,
dimana mereka menyerahkan semuanya pada mekanisme pasar yang ternyata mereka
mampu menciptakan kesejahteraan.
Tapi,pada hakikatnya mereka hanya sekedar mengenyangkan perut segelintir
orang dan belum mendapatkan kesejahteraan yang sesungguhnya bagi masyarakat
luas. Lalu munculah pola ekonomi baru yang di sebut sebagai sosialis sebagai
bentuk ketidakpuasan terhadap ekonomi kapitalis,dimana pada akhirnya system
yang berbau secular itu justru tumbang (uni soviet, Yugoslavia).
Dan pada titik dimana semua orang berlomba lomba memenuhi kebutuhannya
dengan cara yang cenderung agak tak manusiawi, munculah ekonomi islam yang
benar benar mengajak menusia untuk kembali pada keberadaban bagi manusia,
dimana untuk peduli kepada sesama, tak mengedepankan egoisme, tapi tetap
membolehkan manusia untuk sukses dengan memberikan rambu rambu tertentu bagi
kepentingan umat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
- Ali Sakti, Ekonomi Islam,
Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern, Paradigma & Aqsa Publishing,
2007
- Hamid Fahmy Zarkasyi, ³Worldview Sebagai Asas
Epistemologi Islam´, ISLAMIA, Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam, THN II
No.5 April- Juni 2005
- Imam
al-Ghazali, Ihya Ulumuddin,
As Syifa, Jilid 2
- Dariyanto,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008
[1] .Dr
Ahmad Muhammad & F.A.Abdul Karim,System,Prinsip & Tujuan Ekonomi Islam
1999 Pustaka Setia Hal.13
[2] . Achyar
Eldine, PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM, 2007
[3] . Milton
H. Spencer , Contemporary Economics, 1977
[4]. Dr.Ahmad
Muhammad& F.A.Abdul karim, system, prinsip & tujuan ekonomi islam 1999
pustaka setia hal. 17
Ijin copy ya kak, makasih infonya:)
BalasHapus