RESUME
HASIL KAJIAN BARU TEORI MODERNISASI
Disusun Oleh:
MUHAMMAD NASIR 1041020037
PMI Semester III Non Reg
TANGGAPAN TERHADAP KRITIK
Tidak dapat disangkal bahwa pada
akhir dekade 1970-an. Ketika perdebatan antar perspektip pokok pembangunan
mulai menurun, hasil kajian baru teori moderenisasi mulai menampakan diri.
Kajian baru ini juga masih menggunakan analisa pada tingkat nasional,dan tetap
berusaha menjelaskan pembangunan dunia ketiga dengan bertitik tolak pada faktor
internal,bahkan hasil kajian ini juga masih menggunakan berbagai istilah yang
tidak berbeda dengan yang ditemukan pada hasil penelitian teori moderenisasi
klasik.
Namun demikian, juga terdapat
beberapa perbedaan yang cukup berarti antara hasil kajian teori moderenisaasi
klasik dan hasil kajian teori
moderenisasi baru, dilain pihak mereka tidak segan segan untuk menghilangkan
berbagai asumsi yang kurang sohih dari teori moderenisasi klasik. Jika demikian
hal nya, maka hasil kajian baru ini dalam batasan yang tertentu dalam arti
berbeda dngan klasik dalam beberapa landas pijak berikut ini:
Pertama, hasil kajian baru ini
sengaja menghindar untuk melakukan nilai-nilai tradisional dan moderen sebagai
dua perangkat sistem nilai yang secara total bertolak belakang.
Kedua, secara metodologis, kajian
baru ini juga berbeda, hasil karya baru ini tidak lagi bersandar pada analisa
yang abstrak dan tipologi. Tetapi lebih cenderung untuk memberikan
perhatian yang nyata pada kasus-ksus.
Ketiga, sebagai akibat dari
perhatiannya terhadap sejarah dan analisa kasus nyata,hasil kajian baru ini
tidak lagi memiliki anggapan tentang gerak suatu arah pembangunan yang
menjadikan barat sebgai satu-satuny model.
FAMILISME DAN KEWIRASWASTAAN
Menurut Wong penyajian kritik
terhadap interprestasi para pakar teori klasik tentang pemahaman dan penfsiran
pranata famili tradisonal di cina dilihat sebagai kekuatan yang menimbulkan nepotisme.
Namun demikian pernyataan akibat negatif pranata keluarga cina terhadap
pembangunan ekonomi teraasa berlebihan. Wong pun menunjukan bahwa pranata
keluarga memilki efek positip terhadap pembangunan ekonomi.
Pertama, adanya praktik manejemen
paternalistik di banyak badan usaha di hongkong,ini ditemukannya ketika ia
meneliti industri kapas.
Kedua, melihat bahwa kebanyakan
etnis cina hanya akan meminta bantuan tenaga kerja keluarga pada saat yang amat
kritis saja.
Ketiga, adanya mode pemilikan
keluarga yang membantu keberhasilan usaha etnis cina, dalm kontek ini, prinsip
garis keturunan telah menghasilkn satuan unit keluarga pekerja yang damai pada
akhirnya membantui pengaturan sumber daya ekonomi mreka.
Kesemua faktor ini mampu membuat
perusahaan keluarga sebagai faktor yang
menghambat pembangunan ekonomi.
BUDAYA LOKAL DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Kerangka Teoritis
Bagi dove, budaya tradisonal selalu
mengalami perubahan yang dinamis,dan oleh karnya budaya tradisional tidak
mengganggu proses pembangunan,sikap negatif terhadap budaya tradisional yang
dimiliki oleh sebagian para ilmuan sosial yang terjadi di indonesia terjadi sebagai
akibat dari kurang atau tidak adanya budaya ilmiah yang tinggi di kal;angan
para peneliti.
Setelah menyampaikan pandangan yang
salah yang dimilki oleh sebagian agen pembangunan di indonesia
terhadap budaya tradisionalnya, dove mencoba melaporkan hasil kajiannya tentang
kaitan antar berbagai budaya tradisional indonesia dengan pembangunan, untuk
keperluan ini ia mengatagorikan dalam 4 kelompok yakni: agama tradisonal,
ekonomi, lingkungan hidup, dan perubahan sosial.
Agama Tradisional
Selama terjadi kesalah pahaman di
kalangan agen pembangunan terhadap agama tradisional yang di peluk oleh
kebanyakan suku asing di luar jawa.
Ekonomi
Sikap negatif pemerintah indonesia
tidak hanya dilihat dari pandangan tantang sistem kepercayaan tradisional,
tetapi juga pada penilaian terhadap sistem ekonomi tradisionalnya.
Lingkungan Hidup
Peran nilai tradisional dalam
menjaga lingkungan hidup, dalam hal ini ternyata pemerintah lebih cenderung
untuk merumuskan dan menerapkan peraturan baru, bahkan pemerintah berpikir petani pedesaan atau suku
asing di luar jawa berperan banyak terhadap rusaknya lingkungan hidup di
sekitarnya.
Perubahan Sosial
Masyarakat trdisional pada dasarnya
memilki ciri yang dinamis,yang selalu mengalami perubahan sosial yang terus
menerus, sesuai dengan tantangan internal dan kekuatan eksternal yang
mempengaruhinya.disamping perubahan karna dorongan eksternal, budaya tradional
juga mengalami perubahan secara internal. Perubahan ini menandakan adanya
perubahan perbandingan nilai penting anatar tanah dan manusia.
REVISI KAJIAN AGAMA JEPANG DAN TEORI
BRIKADE
Teori Lintas Gawang
Weber menawarkan teori lintas gawang
yang menyatakan bahwa pembangunan merupakan seperangkat rintangan panjang yang
melintang sejak dari garis permulaan sampai garis terakhir. Lintas gawang yang
harus dilewati ini terdiri tasa berbagai macam, di antaranya:
Pertama, peserta
hendaknya mampu menghilangkan ekonomis jika hendak mencapai karekteristik dasar
kapitalisme.
Kedua, peserta
di harapkan mampu mengatasi rintangan gawang sosial politik.
Ketiga, peserta
dihadapkan pada gawang rintanagn
psikologi.
Teori Brikade
Setelah memberikan sanggahan kepada
weber, davis
menwarkan teori barunya yang di sebut sebagai teori brikade, dalam hal ini untuk hal sama ia menwarkan stu
argumentasi dari sudut yang berbeda, yakni dari sudut pandang tradisionalisme,
bagaimana menyiapkan brikade untuk melindungi dirinya dari kemungkinan gangguan
yang ditimbulkan oleh berkembangnya nilai-nilai kapitalisme.
DEMOKRASI DI NEGARA DUNIA KETIGA
Lipset secara optimis menyamnpaikan
gagasan tentang keterkaitan positif antar embangunan ekonomi dan demokrasi,
semakin maju satu negara,secara ekonomis semkin besar peluang yang dimilkinya
untuk menumbuhkan dan menegakan tatanan politik yang demokratis.
Dalam kontek di atas, huntington merumuskan pertanyaan
penelitian yakni apakah akan semakin banyak negara yang lebih demokratis di
tahun 80-an ini?
Untuk mengamati jawaban atas
pertnyaan tersebut, huntington
membedakan dua faktor yakni: prakondisi yang di perlakukan untuk pembangunan
demikrasi, dan proses politik yang diperlukan untuk terjadinya pembangunan
demokrasi.
TEORI MODERNISASI BARU
Dalam pendeketan penelitian dapat
diuji dari produktivitasnya. Nampaknya kita dapat menyimak bahwa hasil karya
reori moderenisasi baru telah bergerak kearah yang lebih canggih, tidak lagi
mengikuti arah yang ditempuh oleh teori moderenisasi klasik lagi.
Peran Nilai Tradisional
Dengan adanya konsep-konsep baru
teori moderenissasi telah cermat mengamati apa yang disebut dengan
tradisionalisme, dan bagaimana nilai tradisional berinteraksi dengan nilai
barat, serta apa peran yang dapat dilakukan oleh tradional untuk menunjang
proses moderenisasi. Sekalipun teori moderenisasi klasik sudah jelas
menunjukkan peran negatif nilai tradisional dan teori baru menunjukkan hubungan
yang rumit dan komplek antar tradisionalisme dan moderenisasi.
Kembali Kesejarah
Teori moderenisasi baru ini juga
menggunakan metode kajian yang berbeda, dimana tidak lagi mengandalkan analisa
kontruksi tipolog dan analisa abstrak. Teori baru membawa peran analisa sejarah
dan oleh karna itu lebih memberikan perhatian pada keunikan dari setiap kasus
pembangunan yang di analisa. Teori baru tidak lagi menggunakan kasus untuk
menjelaskan dan mendukung keabsahan teori. Tapi hasil kajian teori moderenisasi
baru mengunakan teorinya untuk mejnjelaskan kasus-ksus yang di peljari.
Analisa Mutakhir
Teori moderenisasi baru secara sadar
menhindari untuk menyajikan analisa dan pernytaan yang simplisistik dan mengandalkan
analisa pada satu variabel. Perhatiannya lebih ditujukan untk mengamati dan
menganalisa secara serentak terhadap berbagai pranata sosial yang ada, berbagai
kemungkinan arah pembangunan dan
interaksi antara fktor inetrnal dan eksternal.
Oleh karnya perunahan yang terakhir
yang terjadi terlihat pada pernyataan bahwa situasi ketergantungan bukan hanya
merupakan ketrgantungan ekonomistetapi juga merupaknsosial politik.
Ketergantungan bukan hanya merupakn
persoalan eksternal saja tetapi berkaitan dengan struktur sosial internal.
Lebih dari itu teori depedensi kini tidak lagi melihat bahwa ketergantungan dan
pembangunan merupakan dua hal yang selalu bertolak belakang. Akan tetapi
ketergantungan dan pembangunan dapat dengan damai hidup bedampingan satu sama
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar