KUMPULAN MAKALAH

SELAMAT DATANG DI DUNIA ILMU
SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA

Jumat, 16 Maret 2012

resume dakwah pembangunan


RESUME
DAKWAH PEMBANGUNAN

MODEL-MODEL DAKWAH PEMBANGUNAN


DOSEN PEMBIMBING: IBRAHIM.Sag.Mag


Di Susun Oleh:

                                     1. Muhammad Nasir : 1041020037
                                     2. Sam’un                               : 1041020015
                                     3. Mujiono                             : 1041020013
                                     4. Madhuri                             : 1041020033








IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BANDAR LAMPUNG
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayah nya yang senantiasa menyertai kami dimanapun kami berada, berkat taufik dan hidayahnya lah kami dapat menyusun makalah dakwah pembangunan ini. Makalah ini di beri judul “MODEL-MODEL DAKWAH PEMBANGUNAN”dengan maksud agar dakwah pembangunan di fakultas dakwah ini sesuai dengan nafas dan jiwa mahasiswa yang ingin memadukan wawasan keislaman dan ke indonesiaan,sekaligus yang di bingkai oleh nilai-nilai pembangunan.

            Makalah ini disusun  sebagai bahan atau materi dalam mata kuliah dakwah pembangunan.dan mudah-mudahan dapat memberikan manfa’at, baik bagi kami sendiri maupun bagi rekan-rekan, tentunya makalah ini banyak sekai kekurangannya, oleh karma itu saran dan kritik kami harapkan dari rekan-rekan.

            Demikian lah isi makalah ini , kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua. Amin .

















DAFTAR ISI




HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii

BAB 1 PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
           
1.1  latar belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1


BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

A. Konsep pembangunan masyarakt. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
B. Model dakwah pembangunan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
            C. Pemberdayaan masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB III KESIMPULAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . .. . . . .7























BAB 1
PENDAHULUAN



1.1  latar belakang


Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang memuat petunjuk, tuntunan, dan  aturan agar manusia selalu dalam kehidupan yang baik, baik kehidupan keluarga, kelompok social, dan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan dakwah islam, dalam sebuah gerakan yang nyata guna menyebarluaskan petunjuk, tuntunan, dan norma-norma agama ( syar’I ) yang menjadi misi Nabi Muhammad SAW. Oleh karna itu agama islam di sebut agama dakwah yang menuntut semua pemeluknya menyebarluaskan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya dengan cara yang damai.[1]
Dengan demikian yang di maksud dakwah pembangunan ialah dakwah islam yang pada dirinya melekat sifat membangun, secara individual membangun manusia seutuhnya, dan secara masal membangun masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 45 yang di ridhoi Allah  SWT.
Dakwah pembangunan pun memiliki sifat positif, konstruktif dan dinamis, yang secara fundamentalis memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Dalam resume ini kami akan membahas tentang model-model dakwah pembangunan. Oleh karnanya pembahasannya diawali  dari konsep pembangunan dan perkembangannya, yang kemudian dijadikan dasar dalam penetapan model-model dakwah pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa  sebagai alternative model pembangunan.





BAB II
PEMBAHASAN

A.     Konsep Pembangunan Masyarakat
Islam adalah agama pemberdayaan atau pembangunan,  pembangunan harus  merupkan gerakan yang berkelanjutan. Hal ini  sejalan dengan paradigma islam sebagai agama gerakan atau perubahan. Allah berfirman:



Artinya: sessungguhnya allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dalam kontek keindonesiaan, pembangunan masyarakat memegang peranan yang sangat penting, bukan saja karna masyarakatnya mayoritas beragama islam dan masyarakatnya bineka, atau karna kelompok-kelompok masyarakat yang dalam bahasa administrasi pembangunan mayoritas berada di pedesaan dan perlu di masyarakatkan , melainkan karna telah diamanatkan dalam UUD 45, yaitu suatu upaya untuk mensejahtrakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fakta ini menuntut adanya upaya pembangunan yang di kelola dengan sistematis,kontinyu, dan menggunakan bahasa-bahasa dakwah untuk melahirkan masyarakat yang berkualitas dan islami. Hal inilah yang di maksud Surat  Ar-Ra’du di atas, bahwa tuntunan perubahan itu adalah tuntunan islam untuk merubah sebab-sebab kemunduran.
Perkembangan konsep pembangunan sangat penting untuk ditelusuri guna menemukan sebuah model pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan berjuang pada kesejahtraan masyarakat. Menurut Taliziduhu Ndraha pada mulanya, gerakan pembangunan masyarakat berbentuk pendidikan masyarakat, gerakan tersebut mulai digunakan sejak awal abad ke-19 di Afrika terus ke Asia.

Dalam perkembangan selanjutnya ternyata usaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat melampaui ruang lingkup pendidikan. Oleh karna itu timbul konsep baru, yakni pembanguan komunitas, konsep ini kemudian dianggap kurang memadai. Maka, diperkenalkan konsep lain, yaitu konsep pembangunan social yang jangkauannya meliputi bidang pendidikan dan social. Namun demikian, istilah yang ditetapkan oleh PBB pada tahun 1956 adalah pembangunan komunitas.
Proses tersebut meliputi dua elemen dasar, yaitu : pertama . partisipasi masyarakat dalam rangka memperbaiki taraf hidup mereka berdasarkan kekuatan dan inisiatif sendiri.
Kedua, bantuan pemerintah, baik bantuan permodalan maupun bantuan pelayanan teknis yang bermaksud membangkitkan prakasa, untuk menolong diri sendiri dan kesediaan membantu orang lain.
Pada tahun 90an , para ilmuan mencoba menghubungkan antara pendekatan pembangunan social dengan pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia
Kemudian pada era yang sama, pertengahan 90an muncul konsep pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya membantu masyarakat memperoleh daya atau kemampuan untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan dengan cara peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri yang dimilki.[2]

B. Model Dakwah Pembangunan
Pembangunan adalah proses perubahan yang memiliki beberapa syarat, di antaranya: orientasi melihat kedepan, efesiensi pemanfa’atan waktu, rasionalisasi berdasarkan perasaan dan hati nurani dan sikap terbuka terhadap pemikiran dan penemuan baru, menghargai prestasi dan fungsi bukan kepada status.[3]
Pemberdayaan masyarakat adalah konnsep yang memberikan wewenang dan kekuatan kepada masyarakat lebih besar dalam bebuat demi kepentingan hidup dimasa depan. Oleh karna itu, partisipasi dan karya nyata setiap individu dalam masyarakat mutlak di kedepankan.
Konsep pembangunan pemberdayaan masyarakat ada kesesuaian dengan misi dakwah secara umum, wabil khusus dakwah bil hal. Misi dakwah sekaligus misi islam adalah terciptanya masyarakat yang unggul(khoiru ummah), unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) serta unggul dalam iman dan takwa(IMTAK). Dengan demikian pembangunan yang didasarkan dengan ilmu pengetahuan dan dilandasi dengan keimanan atau moral, maka tujuan pembangunan yang sebenarnya akan tercapai.
Jack Rathman (1974) merumuskan 3 model dalam praktek pembangunan masyarakat, yaitu:[4]
1. Model Pembangunan Lokal (locality development model)
Model pembangunan local yaitu melakukan perubahan masyarakat dapat dilakukan secara optimal bila melibatkan partisifasi aktiv secara luas disemua spectrum masyarakat tingkat local. Baik dalam tahap perencanaan tujuan maupun pelaksanaan tindakan perubahan. Pembangunan masyarakat adalah proses yang di rancang untuk menciptakan kondisi social ekonomi yang maju dan sehat bagi seluruh masyarakat melalui partisifasi aktif, serta berdasarkan kepercayaan yang penuh terhadap prakarsa mereka sendiri.
Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dengan model ini adalah upaya menciptakan dan mengembangkan partisifasi masyarakatyang lebih luas. Upaya tersebut bertujuan untuk menciptakan semangat masyarakat agar terlibat lebih jauh aktif dalam kegiatan, baik dalam penetapan kebijakan, perumusan kebutuhan maupun dalam pemecahan permasalahan yang mereka hadapi. Bila masyarakat dengan penuh kesadaran dan termotivasi untuk terlibat aktiv , berarti tanda-tanda perubahanpun sudah tercapai.
2. Model Perencanan Sosial (social planning model)
Model ini menekankan proses pemecahan masalah teknis terhadap masalah social yang substantive, seperti masalahan kenakalan remaja, perumahan(pemukiman), kesehatan mental, dan masalah social lainnya. Untuk mencapai tujuan akhir yang rasional, model ini menggunakan perencanaan yang matang dan perubahan yang terkendali sebagai metode yang utama.
Strategi utama yang di gunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah mengumpulkan dan menginventarisir fakta-fakta dan data-data mengenai permasalahan. Sedangkan teknik yang dapat digunakan adalah mengarahkan keahlian dalam perencanaan, pengumpulan data serta analisa data dalam menyusun gagasan atau progam dan menciptakan consensus atau persetujuan.
3. Model Aksi Sosial (social acsion model)
Social acsion model menekankan betapa pentingnya penanganan kelompok masyarakat yang tidak beruntung secra terorganisir, terarah, dan sistematis. Juga meningkatkan kebutuhan yang memadai bagi masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan keadilan social atau demokrasi.
Adapun langkah yang ditempuh dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya : menggerakan kelompok-kelompok masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses pembangunnan, menumbuhkan motivasi untuk selalu bersikap kritis dan akomodatif terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, seprti perundang-undangan atau peraturan-peraturan pemerinatah.

C.     Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Alternatif Model Pembangunan Masyarakat Desa
Kita semua memaklumi bahwa jumlah penduduk miskin terbesar ada di pedesaan. Hal ini terjadi karna program pembangunan kurang berpihak kepada mereka dan tidak tepat sasaran. Sehingga upaya perintah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa kurang dirasakan oleh mereka, sekalipun upaya tersebut selalu ditingkatkan.
I’tikad baik pemerintah untuk mensejahtrakan masyarakat banyak masalah, karna program pembangunan yang digulirkan belum mempertimbangkan model dan strategi pembangunan yang di sesuiakan dengan permasalahan dan kultur masyarakat local. Padahal, alternative model pembangunan sangat penting dipertimbangkan, mengingat setiap program pembangunan dituntut memilki persyaratan akrab dan memahami social budaya yang menjiwai perkembangan masyarakat, baik struktur dan cra kerja maupun gejala obyektif lainnya.

Munandar sulaiman membagi tiga kelompok atau mazhab yang berkembang dalam pembanguna masyarakatdesa,[5] yaitu:
1. Mazhab Filantropis
Mazhab ini melakukan aksi secara langsung melalui program kemnusian tanpa mengubah struktur kelembagaan yang ada pada masyarakat. Gerakan ini di lakukan dalam bentuk ajakan-ajakan moral melaui kerangka kelembagaan dan struktur yang ada.
2. Mazhab Reformis
Mazhab yang melakukan pembangunan masyarakat desa dengan cara meningkatkan fungsi kelembagaan dan system social yang ada tanpa menggantinya. Mazhab ini berasumsi bahwa, keterbelakangan dalam hal disebabkan oleh kesalahan dalam memfungsikan system kemasyarakatan berakibat pada sosiogenesis keterbelakangn masyarakat tetap bertahan.
3. Mazhab Revolusioner
Bahwa keterbelakangan masyarakat dalam segala bidang akibat dari keadaan system social dan kelembagaan dalam masyarakat. Karna , keterbelakangan dalam sisttem dan kelembagaan social pedesaan dari basis ekoniminya.
Berdasarkan tiga mazhab di atas , model yang diterapkan di Indonesia cenderung kepada model modernisasi, yakni melakukan modernisasi dalam bidang pertanian
( revolusi hijau) . kemudian di berlakukannya UUD No 5 tahun 1979 tetng pemerintahan desa mengarah pada revolusi dibidang struktur social politik.berdasarkan kasus tersebut, tampak bahwa kebijakan pembangunan desa pada tahun 70-an bermazhab revolusioner dengan pendekatan modernisasi desa. Hal ini menguntungkan pemerintah di stu pihak, karna kebijakan pemerintah pusat lebih mudah tersosialisasikan, dan merugikan masyarakat , karna pendekatan moderenisasi menghilangkan hak dan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya.




BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah kita simak bersama, diketahui bahwa program pembangunan yang di rencanakan untuk mensejahtrakan masyarakat miskin mengandung nilai-nilai ekstinsik, tetapi di balik maksud baik tersebut ada maksud terselumbung yang tidak terkomunikasikan dan tertulis bagi golongan-golongan tertentu.
Oleh karnanya : model pembangunan yang bersesuai dengan konsep dakwah islam adalah model pemberdayaaan masyarakat yang kemudian dikenal dengan model dakwah pembangunan. Sementara itu dakwah islam dengan menggunakan redaksi bahasa yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama, menekankan bahwa dakwah islam adalah proses membimbing umat manusia agar mempunyai kemampuan beramal sholeh dengan penuh keikhlasan tanpa paksaan.
Dengan demikian , pemberdayaan masyarakat dalam perspektif dakwah adalah model empiris pengembangan prilaku individu dan kolektif dalam dimensi amal sholeh dengan titik tekan pada pemecahan masalah yang di hadapi masyarakat sebagai obyek dakwah















[1]  M. ali aziz, ilmu dakwah.hal 1

[2] Isbandi rukminto adi, pemikiran dalam pembangunan kesejahtraan social(jkt fak,eko, hal. 162
[3] Fariza makmun.pemberdayaan masyarakat sebagai model dakwah bil hal. Fak ,dak. Hal 6

[4] Harri hikmat, strategi pemberdayaan masyarakat bandung. Hal 67

[5] Munandar sulaiman,dinamika masyarakat transisi,yogyakarta,hal 154

Tidak ada komentar:

Posting Komentar